Disutradarai oleh sutradara ternama India, Mira Nair, film The Namesake dibuat berdasarkan novel best seller karya Jhumpa Lahiri. The Sakename mengisahkan tentang cinta, kesetiaan, dan keluarga. Diperankan oleh Kal Penn (Harold and Kumar Go to White Castle) sebagai Gogol Ganguli, yang lahir dan besar di Amerika (New York) dari orang tua yang lahir dan besar di India. Ayah Gogol, Ashoke Ganguli sangat menggemari Nikaoli Gogol, seorang penulis Rusia. Secara tidak langsung, Nakaoli Gogol telah menyelamatkan hidupnya, dan menjadi inspirasi bagi Ashoke untuk berkelana meninggalkan India. Dari sejarah itulah nama Gogol Ganguli.
Terbiasa dengan budaya dan kebiasaan Amerika yang akan meninggalkan orang tua setelah menginjak usia 16 tahun, Gogol dan adiknya, Sonia, sangat asing dengan kebudayaan nenek moyangnya. Bersama sang kekasih, Maxime, Gogol tetap bersi keras atas pendiriannya, bahwa dia tidak harus bertanggung jawab atas orang tuanya dan melanjutkan hidupnya yang mandiri.
Saat bertugas di Cleveland, Ashoke meninggal akibat serangan jantung dengan sangat mendadak. Hal ini membawa penyesalan yang mendalam bagi Gogol. Dalam keadaan berduka, didapati dirinya sangat berbeda dengan Maxime, dan hubungan mereka berakhir. Gogol telah berubah, dan kembali mencintai kebudayaan Indianya. Tak lama setelah itu, Gogol memutuskan untuk menikah dengan gadis Belangi yang juga berada di New York, namun bukan kesetiaan yang diperolehnya. Memulai kehidupannya yang baru, Gogol merasa inilah kebebasan yang paling diinginkannya.
Film ini memperlihatkan perbedaan yang sangat tajam antara India dan Amerika. Kebudayaan India, yang sangat high context menjadi secercah warna yang ikut mewarnai alam Amerika. Film ini juga meyakinkan bahwa tidak ada yang mustahil di negeri Paman Sam itu. Berbagai tempat, berbagai suku, berbagai kepribadian, berbagai perspektif, terkandung di benua tersebut.
The Namesake kita melihat bahwa semakin maju teknologi, yang tentunya didukung oleh kemajuan dalam berpikir, membuat seseorang semakin tidak mementingkan ras dan suku dalam menentukan pasangan hidup. The Namesake juga menegaskan bahwa tidak ada satupun kebudayaan yang lebih baik dari kebudayaan lainnya. Setiap kebudayaan mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan manusia tidak bisa lepas dari sebuah budaya.
Saat bertugas di Cleveland, Ashoke meninggal akibat serangan jantung dengan sangat mendadak. Hal ini membawa penyesalan yang mendalam bagi Gogol. Dalam keadaan berduka, didapati dirinya sangat berbeda dengan Maxime, dan hubungan mereka berakhir. Gogol telah berubah, dan kembali mencintai kebudayaan Indianya. Tak lama setelah itu, Gogol memutuskan untuk menikah dengan gadis Belangi yang juga berada di New York, namun bukan kesetiaan yang diperolehnya. Memulai kehidupannya yang baru, Gogol merasa inilah kebebasan yang paling diinginkannya.
Film ini memperlihatkan perbedaan yang sangat tajam antara India dan Amerika. Kebudayaan India, yang sangat high context menjadi secercah warna yang ikut mewarnai alam Amerika. Film ini juga meyakinkan bahwa tidak ada yang mustahil di negeri Paman Sam itu. Berbagai tempat, berbagai suku, berbagai kepribadian, berbagai perspektif, terkandung di benua tersebut.
The Namesake kita melihat bahwa semakin maju teknologi, yang tentunya didukung oleh kemajuan dalam berpikir, membuat seseorang semakin tidak mementingkan ras dan suku dalam menentukan pasangan hidup. The Namesake juga menegaskan bahwa tidak ada satupun kebudayaan yang lebih baik dari kebudayaan lainnya. Setiap kebudayaan mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan manusia tidak bisa lepas dari sebuah budaya.
1 komentar:
Bagus-bagus.....
Udah nonton The Partition? Itu juga bagus ta. Banyak bercerita tentantg budaya India juga....
Posting Komentar